Siapa nih yang merasa tersiksa dengan program dietnya? Mungkin diet ketogenik dapat menjadi solusi diet yang tidak menyiksa untukmu. Tapi sebelumnya, simak ulasan tentang diet ketogenik berikut ini yuk?
Diet ketogenik adalah program pola makan yang memperbanyak konsumsi lemak dan mengurangi karbohidrat dengan harapan energi didapatkan dari 70% lemak dalam tubuh. Wah, siapa sih yang tidak suka jika diminta mengkonsumsi daging ketimbang sayur-sayuran?
Tapi, apa mengkonsumsi lemak itu baik? Penelitian telah mengungkapkan bahwa lemak itu baik. Lalu, bukankah tujuan kita adalah mengurangi lemak di dalam tubuh. Mengapa kita malah mengkonsumsinya? Ternyata, menurut Dr. Lukman Halim, seorang dokter ahli gizi, diet ketogenik ini adalah diet yang tidak benar untuk dilakukan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya resiko yang dapat terjadi.
Jika kamu melakukan diet ketogenik dan tidak mengkonsumsi protein, dalam waktu 4-7 hari kamu akan mengalami gangguan metabolisme loh!. Hal ini dapat terjadi karena manusia membutuhkan energi dan karbohidrat untuk beraktivitas. Tapi, kebanyakan orang yang sedang melakukan diet, mereka mengurangi konsumsi karbohidrat atau bahkan tidak menyentuh karbohidrat sama sekali. Mereka beranggapan jika yang mereka makan adalah lemak, lemak tersebut akan langsung dibakar oleh badan dan menghasilkan zat keton.
Padahal sebenarnya zat keton itu adalah racun bagi tubuh yang dibuang melalui saluran kemih atau napas. Jika pembakaran lemak banyak tentu saja keton yang terbentuk juga banyak. Belum tentu ginjal dan paru-paru kita dapat membuang semua keton tersebut. Akibatnya, kita akan merasa sakit kepala dan mual. Namun, jika pemecahan lemak sangat banyak, paru-paru dan ginjal kita bekerja terlalu berat, kondisi terparah yang dapat terjadi adalah koma. Aduh! Jangan sampai terjadi deh. Oleh karena itulah, sebelum memulai diet ketogenik ini, kamu harus memeriksakan kondisi paru-paru dan ginjalmu terlebih dahulu.
Bagaimana? Masih tertarik dengan diet keto ini?
Sumber gambar: https://almuhkam.blogspot.com/