Air Rebusan Pembalut Bikin Mabuk, Kok Bisa?

Pasalnya di dalam produk pembalut ataupun popok terkandung sejumlah zat seperti klorin dan polimer (butiran penyerap keringat). Klorin sendiri dilarang pada pembuatan obat ataupun makanan berdasarkan Permenkes RI No. 472/1996, karena dapat terkontaminasi menjadi dioksin.

Ahli farmakologi dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof Zullies Ikawati, Apt menjelaskan bahwa salah satu alasan klorin ditinggalkan, antara lain karena menghasilkan byproduct atau hasil samping berupa dioksin. Dalam berbagai penelitian pada hewan uji, senyawa dioksin bersifat racun. Dampaknya beragam, termasuk pada sistem reproduksi dan risiko kanker.

Selain itu, Guru Besar Ilmu Kimia Univerditas Diponegoro, Prof Heru Susanto menjelaskan, bahwa memang tidak semua pembalut mengandung dioksin. Tapi biasanya selain dioksin, dalam polimer (butiran penyerap keringat) juga terkandung formalin. Jelas zat-zat seperti itu kalau dikonsumsi sangat berbahaya bagi tubuh. Profesor Heru menduga kebiasaan remaja mengonsumsi air rebusan pembalut dipicu faktor ekonomi. Mereka berusaha mencari benda-benda yang mengandung senyawa dioksin maupun formaldehida, agar mencapai kondisi memabukan.

Sumber: Tribunnews.com, Metrojateng.com, dan Detik.com

Leave a Comment

Your email address will not be published.