Hujan Kok Bikin Sakit? Siapa Bilang…

Bulan November tahun ini, kita mulai memasuki musim hujan. Mulai sediakan payung atau jas hujan dalam tasmu ya! Dan gunakan pakaian yang menghangatkan agar tidak kedinginan.

Banyak orang yang percaya bahwa air hujan dapat membuat sakit. Bahkan ada pula yang menyatakan jika air hujan yang turun untuk pertama kalinya setelah kemarau panjang dianggap mengandung sejumlah penyakit. Apakah hal ini mitos atau fakta? Apa sih yang membuat musim hujan disebut musim penyakit?

Banyak informasi yang beredar di masyarakat bahwa kehujanan akan membuat sakit. Padahal penyebabnya adalah saat kedinginan setelah kehujanan, tubuh mengeluarkan energi secara berlebihan. Jika daya tahan tubuh kita sedang lemah, tubuh tidak dapat mengimbangi adanya perubahan suhu tubuh yang terlalu drastis. Akibatnya, daya tahan tubuh semakin menurun dan kesehatan pun terganggu.

Jadi, sebenarnya kehujanan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan bila daya tahan tubuh kita dalam kondisi yang cukup baik. Menurut Kementerian Kesehatan, pada saat  musim hujan  memang menjadi kesempatan mikroorganisme penyebab penyakit untuk menyerang manusia. Musim hujan bisa dibilang sebagai musim rawan penyakit karena berbagai jenis mikroba serta virus lebih mudah berkembang biak di musim ini. Apalagi jika daya tahan tubuh sedang menurun.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI drg. Oscar Primadi menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan di musim hujan. “Bila stamina menurun, akan rentan terkena penyakit. Oleh karena itu, tetap waspada apabila terjadi hujan lebat berkepanjangan. Selalu jaga kesehatan diri dan keluarga serta menjaga kebersihan lingkungan,”katanya di Kantor Kemenkes, Jakarta (14/2). Penyakit yang muncul dapat bermacam-macam, seperti influenza, batuk dan flu,  demam , diare, atau gatal-gatal.

Pada kasus penyakit influenza, virus flu cenderung berkembang biak lebih aktif saat cuaca dingin atau hujan. Di dalam ruangan yang dipenuhi banyak orang, orang cenderung saling berdekatan dalam jarak dekat satu sama lain sehingga virus dapat menular dengan cepat. Ketika ada satu orang yang sedang terkena flu kemudian bersin, tanpa disadari kita bisa menghirup udara yang sudah terkontaminasi oleh orang yang sedang mengalami flu. Kemungkinan terinfeksi atau tertular semakin besar.

Berikut ada beberapa tips untuk meningkatkan imunitas tubuh di musim penghujan agar tidak mudah terserang penyakit.

1. Menjaga pola makan
Asupan gizi merupakan aspek penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Apabila kekurangan nutrisi, daya tahan tubuh akan menurun, sehingga virus penyakit lebih mudah masuk dan berkembang.Upaya pemenuhan zat gizi dapat dilakukan dengan memperhatikan pola makan sehat, serta frekuensi yang tepat. Frekuensi makan per hari harus tetap diperhatikan dari sarapan, makan siang dan makan malam.

‘Yang harus diprioritaskan adalah sarapan. Sarapan memenuhi sekitar 15-30 persen kebutuhan gizi harian terutama pada awal hari,” tulis Kemenkes dalam rilisnya. Kemenkes juga menyarankan untuk mengonsumsi probiotik agar terhindar dari infeksi seperti flu dan diare. Mengonsumsi probiotik membantu menjaga usus agar sistem pencernaan lancar.

2. Olah raga
Olahraga teratur selama 30 menit per hari mampu untuk mengaktifkan sel darah putih. Dalam buku Guyton dan Hall, sel darah putih berfungsi menyediakan pertahanan tubuh yang cepat dan kuat terhadap daerah tubuh yang mengalami peradangan. Meskipun hujan, olahraga masih dapat dilakukan dengan memilih jenis olahraga di dalam ruangan.

3. Menjaga kualitas tidur
Waktu tidur adalah waktu istirahat tubuh untuk memulihkan sistem organ. Kualitas tidur penting untuk menjaga kesehatan. Pada anak usia prasekolah usia 3-5 tahun membutuhkan tidur 10-13 jam. Anak sekolah usia 6-13 tahun membutuhkan tidur 9-11 jam. Lalu, remaja usia 14-17 tahun butuh 8-10 jam. Usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam. Kemudian usia dewasa 26-64 tahun membutuhkan tidur 7-9 jam. Terakhir, para lanjut usia direkomendasikan tidur selama 7-8 jam.

Leave a Comment

Your email address will not be published.