Penyakit stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau sama sekali berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa menit, sel-sel otak mulai mati. Penyakit ini merupakan kondisi yang dapat mengancam hidup seseorang dan dapat menimbulkan kerusakan permanen.
Menurut riset kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013, dua belas dari seribu penduduk di Indonesia menderita stroke. Selain itu, stroke juga merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia, lebih dari 15% kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke.
Terdapat tiga jenis penyakit stroke. Pertama, penyakit stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Jenis penyakit ini bertanggung jawab atas 87 persen dari total kasus.
Kedua, penyakit stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah. Terakhir, Transient ischemic attack (TIA) atau sering disebut stroke ringan adalah kekurangan darah pada sistem saraf yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 24 jam atau bahkan hanya dalam beberapa menit. Kondisi ini terjadi saat bagian otak tidak mendapat pasokan darah yang cukup.
Penderita stroke harus menjalani prinsip diet tertentu yang sesuai dengan kondisinya. Setiap jenis kondisi ini akan membutuhkan makanan yang berbeda-beda. Berikut tips aturannya berdasarkan rekomendasi The American Heart Association dan American Stroke Association:
- Sayuran dan buah-buahan,
- Biji-bijian, kacang-kacangan, dan makanan tinggi serat,
- Daging ikan, minimal dua kali seminggu. Asam lemak omega-3 dalam ikan terbukti mampu menurunkan risiko stroke.
- Daging sapi dan unggas tanpa lemak dan kulitnya.
- Produk susu rendah lemak,
- Makanan yang kaya akan asam folat; vitamin B6, B12, C, dan E; serta makanan yang tinggi kalium dan magnesium dapat menurunkan risiko stroke dan memperbaiki fungsi tubuh setelah stroke. Contoh makanannya yaitu kacang almond, biji labu, tomat, jeruk, sereal, ubi jalar, bawang putih, dan pisang.
Selain itu penderita stroke juga memiliki pantangan yang harus ditaati agar resiko terjadinya stroke berkurang, yaitu menghindari beberapa jenis makanan berikut:
- Makanan instan dalam kemasan
Makanan instan dalam kemasan mengandung natrium nitrat dan nitrit. Kedua bahan ini sering digunakan sebagai zat pewarna dan pengawet pada daging olahan seperti sosis, daging kemasan, dan produk lainnya. Begitu juga dengan makanan kemasan lain seperti mi instan, kentang, dan camilan kemasan. Natrium nitrat dan nitrit dapat merusak pembuluh darah karena bisa membuat arteri mengeras dan menyempit yang mengakibatkan penyakit jantung dan meningkatkan risiko stroke kambuh.
- Makanan dengan kadar gula tinggi
Konsumsi gula berlebih dapat merusak pembuluh darah serta mengakibatkan obesitas. Jika kedua hal ini terjadi, bukan tidak mungkin stroke kembali menyerang.
- Makanan dengan kadar garam tinggi
Makanan dengan kadar garam mengandung natrium yang tinggi dapat memicu lonjakan tekanan darah. Usahakan untuk tidak mengonsumsi natrium lebih dari 1.500 miligram setiap harinya yang setara dengan satu sendok teh garam.
- Makanan dengan lemak jenuh dan lemak trans
Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. LDL yang berlebih di dalam tubuh dapat mengakibatkan penumpukan lemak di arteri. Ini bisa menghambat aliran darah ke jantung dan otak sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Lemak jenuh terdapat pada daging merah, produk susu, dan kulit ayam
Lemak trans adalah lemak yang diolah dengan menambahkan hidrogen pada minyak sayur untuk membuatnya lebih padat. Lemak trans terbukti meningkatkan berbagai risiko penyakit, salah satunya stroke. Lemak trans terdapat pada : biskuit, makanan beku olahan, makanan ringan (seperti keripik kentang, keripik singkong kemasan, dan camilan sejenis), gorengan, makanan siap saji (ayam goreng, kentang goreng, atau burger), margarin, donut.
- Minuman beralkohol
Pola makan sehat akan lebih meningkatkan kualitas kesehatan tubuh serta organ dalam. Memiliki tubuh yang sehat adalah hal berharga yang tidak dapat dibeli dengan uang. Jadi, bagi para penderita stroke harap memperhatikan dengan detail asupan makanan dan gizi yang masuk dalam tubuh agar terhindar dari risiko penyakit ini.