Naik Betis atau Kram Otot? Bagaimana Mengatasinya?

Apakah anda pernah merasakan rasa sakit pada kaki secara tiba-tiba? Rasa sakit tersebut menyebabkan kaki susah untuk digerakkan. Mayoritas orang menyebutnya sebagai ‘naik betis’. Nah apakah yang dimaksud dengan fenomena ‘naik betis’ ini jika dilihat dari sisi kesehatan?

Tidak ada istilah ‘naik betis’ dalam dunia kesehatan, yang benar adalah kram pada otot bagian betis. Saat kita melakukan aktivitas ketika otot tidak siap, hal tersebut mengakibatkan otot mengalami rasa tegang yang berlebihan dan terasa sakit saat dikendalikan. Kram dapat dialami oleh orang yang sehat, terutama selama atau setelah melakukan olahraga fisik yang menguras stamina. Kondisi ini juga dapat dialami oleh orangtua setengah baya setelah olahraga ringan atau saat istirahat. Sebagian yang lain dapat mengalami saat tidur.

Hal ini dapat terjadi karena adanya gangguan aliran darah atau kurang lancarnya aliran darah yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti posisi tidur yang menekan pembuluh darah di kaki terlalu lama yaitu posisi kaki terlipat ketika sedang tidur atau posisi bersila. Faktor lain misalnya kurangnya asupan kalsium dan potassium. Kalsium berperan untuk kontraksi otot sedangkan potassium atau kalium berperan di dalam relaksasi otot. Apabila kekurangan dua jenis elektrolit ini maka proses kontraksi-relaksasi otot tidak akan berjalan lancar. Kemudian rasa kelelahan dan dehidrasi, serta penderita dibetes mellitus juga dapat mengalami fenomena ini.

Saat merasakan kram pada kaki, menandakan bahwa otot kaki terlalu lelah untuk melakukan peregangan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan peregangan darurat seperti pijatan ringan pada bagian yang kram, serta mengistirahatkannya hingga kram menghilang. Apabila ada seseorang di dekat anda, minta ia untuk membantu meregangkan kaki anda dalam posisi lurus dan menekuk telapaknya ke atas.

Selain dengan cara tersebut, anda juga bisa mengompres bagian kaki yang kram dengan air hangat sambal tetap dipijat secara ringan. Rendaman air hangat selama 15 menit juga terbukti mengurangi kram hingga sembuh. Mengapat pijatan yang dilakukan hanya boleh secara ringan atau lembut? Hal ini dikarenakan serangan kram akan menyebabkan kontraksi yang membuat otot memendek, terapi ke arah berlawanan dengan serangan kram akan membantu membuat otot kembali memanjang, namun harus dilakukan dengan perlahan karena gerakan secara paksa atau tiba-tiba dapat berisiko merobek serabut otot itu. Jadi hal ini penting untuk diperhatikan!

Ada beberapa tips untuk mencegah terjadinya kram pada kaki, yaitu:

  • Tidak berolahraga setelah makan.
  • Melakukan peregangan terlebih dahulu sebelum olahraga atau sebelum tidur.
  • Tidak merokok.
  • Hindari kafein dalam kopi atau coklat.
  • Mengonsumsi cairan yang mengandung banyak potassium setelah berolahraga.

Leave a Comment

Your email address will not be published.