Cara mengukur kadar lemak dalam tubuh


Hai Healthizen! siapa yang sering ngaca karena badan bertambah besar? nah daripada ngira-ngira mending ukur kadar lemak tubuh yuk healthizen! memang kadar lemak didalam tubuh sering membuat resah tapi penting lho healthizen untuk diketahui, tidak hanya mengganggu bentuk idealnya tubuh, tingginya kadar lemak didalam tubuh ini bisa menjadi salah satu faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular lho healthizen! waduh..

Berapa sih persen lemak tubuh yang mestinya ada didalam tubuh healthizen? Menurut Katch dan Mc Ardle tahun 1973, Pollock,dkk tahun 1975, serta Brown dan Jones tahun 1977, besar lemak maksimal untuk wanita usia dewasa adalah 18% untuk usia 20-22 tahun, 19% untuk usia 23-25 tahun, 20% untuk 25-29 tahun dan 22% untuk usia diatas 30 tahun. Sedangkan untuk laki-laki usia dewasa adalah 15% hingga usia 24 tahun, 17% untuk usia 25-27 tahun, 18% untuk usia 28-29 tahun, 19% untuk usia 30-32 tahun, 20% untuk usia 33-39 tahun dan 21% untuk usia diatas 40 tahun.

Nah dalam artikel kali ini yuk bahas bagaimana mengukur lemak tubuh agar dapat lebih mudah memantau kadar lemak dalam tubuh healthizen.

1.Menggunakan Rumus dan Indeks Massa Tubuh

Rumus ini diperoleh dari salah satu artikel British Journal of Nutrition. Penggunaan metode ini mungkin tidak akurat karena hanya menggunakan rumus, namun dapat dijadikan acuan untuk memperkirakan persen lemak dalam tubuh kita.

healthizen sudah tahu cara mengukur indeks massa tubuh yaitu dengan membagi berat badan dengan tinggi dalam meter yang dikuadratkan. Setelah mendapatkan hasil tersebut IMT dimasukan kedalam rumus:

Persen Lemak tubuh: (1.20 x IMT)+(0.23 x usia)-(10.8 x jenis kelamin)

Bila laki-laki angka jenis kelamin diisi 1 dan bila perempuan angka jenis kelamin ditulis 0. Dari rumus tersebut didapatkan hasil berupa persen lemak tubuh kemudian bandingkan deh dengan persen lemak yang seharusnya kita miliki.

2.Menggunakan Metode Skinfold

Metode skinfold ini dilakukan dengan menggunakan alat yaitu skin caliper, atau fat track digital. Caranya dengan mengukur ketebalan bagian bisep, trisep, subscapula atau antara punggung dengan tulang belikat, suprailiac atau bagian perut di bawah rusuk. Setelah diukur hasil pengukuran dibandingkan dengan tabel berikut



3. Menggunakan Bioelectrical impedance

Bioelectrical impedance adalah pengukuran komposisi tubuh, dari mulai air, lemak, kepadatan tulang, kualitas otot, dan lainnya. Pengukuran ini dilakukan menggunakan Bioelectrical Impedance Scale, penggunaannya mudah, healthizen tinggal berdiri diatasnya layaknya menggunakan timbangan, lalu akan keluar hasilnya. 

4.Menggunakan DEXA

Untuk hasil yang paling akurat dibutuhkan juga alat yang lebih canggih yaitu dengan metode DEXA atau dual-energy x-ray absorptiometry (DEXA). Alat ini dapat ditemukan di rumah sakit besar. Penggunaan alat ini mirip dengan ronsen bedanya alat ini dapat digunakan dengan menggunakan pakaian. Pemindaian DEXA dianggap sebagai gold standard dalam penentuan persentase lemak tubuh secara keseluruhan, maupun bagian per bagiannya seperti lengan dan kaki. Kekurangannya, harganya cukup mahal. Untuk sekali pemeriksaan dapat menghabiskan 1jt hingga 3jt rupiah lho. 

Nah Healthizen, silahkan pilih dengan cara yang mana ya healthizen karena setiap cara ada kelemahan dan kelebihan masing-masing tentunya. Yang paling penting adalah kita tetap memantau komposisi tubuh kita agar kita terhindar dari faktor resiko penyakit degeneratif!

Leave a Comment

Your email address will not be published.