WAKTU DAN TEMPAT TERBAIK UNTUK BEROLAHRAGA (DR. Kardjono, M.Sc)

hai healthizen! Udah mulai olahraga belum nih?? mulai dari sekarang yuk! eitsss healthizen, udah pada tau belum sih kapan waktu dan tempat terbaik untuk berolahraga?? nah biar olahraga lebih nyaman dan fokus simak dulu nih penjelasannya!

Idealnya waktu berolahraga itu adalah dengan menyisihkan waktu khusus di luar jam kerja. Olahraga yang paling tepat yaitu antara jam 6 sampai dengan jam 9 pagi. Pada pagi hari  tubuh seperti baterai yang telah terisi penuh ditambah pancaran sinar matahari yang hangat dan udara yang bersih sehingga tubuh siap beraktivitas dan akan menambah semangat untuk berolahraga. Tetapi healthizen, ada juga lho beberapa orang biasa berolahraga di sore hari antara jam 3 sampai dengan jam 6 sore, eitss tenang healthizen gak masalah kok. Olahraga di sore hari ternyata juga dapat mengobati stress akibat pekerjaan sepanjang hari lho! wih….

Nah kalo terpaksa harus berolahraga di luar jam ideal, gak masalah healthizen! seperti di pagi hari buta, di siang hari, atau di malam hari.  Walaupun tidak terlalu nyaman di jam-jam seperti itu, berolahraga tetap lebih baik daripada tidak sama sekali ya healthizen. hal utama yang perlu diperhatikan yaitu tempat berolahraga sebaiknya tidak tercemar dengan polusi udara, tempat yang aman dari resiko bahaya, seperti lalu lintas kendaraan, kontruksi bangunan, dsb.nya.      

Buat healthizen yang sibuk,  tenanggggg healthizen masih bisa tetap berolahraga di tengah kesibukan kok. Berikut ini beberapa gerakan badan, dengan kualitas yang sama dengan olahraga yang dilakukan orang pada umumnya.  

Ambilah beberapa menit waktu healthizen di antara jam sibuk, dengan tidak perlu beranjak dari kursi,  dan lakukanlah beberapa gerakan berikut ini:

  1. Tempelkan telinga healthizen ke bahu kiri perlahan-lahan, kemudian lakukan dengan tekanan yang makin lama semakin kuat dan tahan sebentar.  Kemudian tempelkan telinga healthizen ke arah kanan dengan cara yang sama. Lakukan berulang-ulang sampai healthizen merasa cukup nyaman.
  2. Tempelkan dagu healthizen ke dada dengan cara dan hitungan yang sama, kemudian tengadahkan kepala healthizen sampai bagian kepala belakang healthizen menyentuh pundak. Lakukan dengan prinsip yang sama seperti pada nomor 1.
  3. Tengokkan kepala healthizen ke arah kiri dan kemudian ke arah kanan secara perlahan-lahan, dengan prinsip yang sama.
  4. Naikan kedua bahu healthizen menyentuh telinga, kemudian turunkan kembali berulang-ulang.
  5. Naikan kedua bahu healthizen menyentuh telinga seperti gerakan nomor 4, kemudian putar ke arah depan dan belakang berganti-ganti.
  6. Dorong kedua lengan perlahan-lahan ke arah atas, seperti seakan-akan healthizen mengangkat beban yang berat, tahan sebentar, kemudian turunkan lengan ke bawah perlahan-lahan seakan menarik timba yang penuh air. Lakukan berulang ulang sebanyak yang healthizen inginkan.
  7. Dorong kedua lengan ke arah depan seakan-akan healthizen mendorong mobil yang sedang mogok, kemudian tarik kedua lengan healthizen seakan-akan healthizen menarik roda yang bermuatan berat.  Lakukan berulang ulang sebanyak yang healthizen inginkan.
  8. Dorong lengan masing-masing ke arah samping, seakan-akan healthizen menekan tembok yang menghimpit tubuh healthizen, kemudian tarik lengan kembali seakan-akan healthizen menarik beban dari arah kiri dan kanan.
  9. Lakukan gerakan duduk dan berdiri dari kursi healthizen.
  10. Lakukan jinjitan kaki healthizen berulang-ulang
  11. Bungkukkan badan ke depan bawah dan tegakkan kembali.  Usahakan pandangan mata ke arah bawah terus, gerakan ini harus lebih perlahan agar healthizen tidak mengalami pusing kepala.
  12. Peganglah bagian belakang kursi, kemudian bengkokkan kedua lutut healthizen menyentuh dada, turunkan kembali seperti semula.

Nah healthizen latihan gerak sederhana ini sangat bermanfaat untuk membantu memperlancar aliran darah di bagian leher, pundak, dan bahu lho yang umumnya sering dirasakan oleh orang-orang yang kerjanya sibuk di belakang meja. Lalu manfaat lainnya, adalah untuk menambah daya tahan dan kekuatan otot-otot lengan, tungkai, dan otot perut.   Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah selalu menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan teratur secara alami. Lakukan pengulangan gerakan dengan perlahan-lahan sesuai dengan kemampuan sendiri. Kualitas latihan bukan tergantung banyaknya atau cepatnya healthizen bergerak, akan tetapi tergantung pada tekanan setiap gerakan. Terlalu cepat healthizen melakukan gerakan bisa berakibat cedera pada persendian, oleh karena itu, lakukanlah setiap gerakan dengan perlahan-lahan. Gerakan olahraga ini bisa dilakukan ketika healthizen berada di perjalanan seperti di kendaraan mobil, kereta api, maupun pesawat terbang. Sebagai catatan, jika healthizen sudah mahir melakukan gerakan-gerakan di atas, healthizen tentu dapat mengembangkan gerakan-gerakan berikutnya sesuai dengan keinginan healthizen lho!

Leave a Comment

Your email address will not be published.