Hello healthizen! Pernah nggak sih kalian sedih karena kenaikan berat badan yang nggak kira-kira setelah mati-matian berdiet? Tenang nggak Cuma kamu kok yang mengalami itu, nah biar nggak khawatir dan sedih-sedih banget, simak dulunih artikelnya biar gak bingung lagi apa sih sebenernya efek yoyo, atau yoyo diet yang sudah menyebar dikalangan masyarakat ini. penasarannn???
Efek yoyo atau yoyo diet ini adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan dan kenaikan kembali berat badan secara drastis. Biasanya terjadi pada orang-orang yang melakukan diet dengan ketat, kemudian setelah berat badannya turun tidak bisa mempertahankan sehingga malah menyebabkan peningkatan berat badan yang drastis bahkan bisa melebihi berat badan awal.
Biasanya Yoyo effect ini terjadi karena orang yang diet tersebut terlalu merasa dikekang tidak boleh makan ini itu dengan alasan agar berat badan cepat turun, namun seiring turunnya berat badan, turun pula kepatuhannya terhadap diet sehingga kembali mengonsumsi makanan yang enak tanpa berpikir tentang porsi dan aktifitas fisik yang mati-matian dipatuhi ketika berdiet.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa diet yoyo ini berdampak negativ berupa kanker, isu ini sempat meledak di masyarakat dan menimbulkan rasa pesimis bagi orang-orang yang sedang berdiet bahkan membuat orang yang belum mencoba untuk berdiet enggan untuk melakukannya. Namun ternyata pernyataan ini dibantah oleh penelitian American Cancer Society. Victoria Stevens dari American Cancer Society dalam salah satu artikel mengemukakan bahwa menghubungkan antara fluktuasi berat badan dengan kanker merupakan hal yang terlalu mudah, sedangkan kanker lebih rumit daripada itu.
Stevens melakukan penelitian terhadap 132 ribu wanita dan pria selama tujuh belas tahun. Partisipan penelitian tersebut diminta untuk melakukan diet. Hasil penelitian Steven ditemukan 57% wanita dan 43% pria mengalami efek yoyo selama penelitian, dan kesimpulan dari penelitian tersebut adalah tidak ada hubungan kemunculan kanker dengan perubahan berat badan. Hasil penelitian Stevens juga menyatakan hanya 20% dari partisipan penelitian yang berhasil menurunkan dan mempertahankan berat-badannya.
Jadi, jangan terlalu sedih bila terjadi naik-turun berat badan ketika berdiet. Kejadian ini memang perlu dihindari karena ditakutkan menyebabkan indikasi medis lain, namun jangan sampai membuat kita menyerah dalam melakukan diet untuk mencapai berat badan ideal karena ternyata akan ada banyak hal yang lebih menyulitkan bila kita mengalami kegemukan atau bahkan obesitas. Yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan menjalani diet, dan jangan merasa bahwa diet yang dijalani sifatnya menyiksa.
lalu gimanasih biar diet gak yoyo?? nah tentu aja dietnya harus dijadikan lifestyle atau gaya hidup ya! nah karena untuk dijadikan lifestyle tentu aja harus diet yang sehat dong! karena jika tidak sehat atau dengan diet ekstrim tentu aja akan berbahaya jika dijadikan lifestyle lho healthizen! nah untuk melakukan diet sehat harus punya dasar-dasar ilmunya ya healthizen. nah untuk penjelasan lengkap tentang hal hal yang harus diperhatikan sebelum memulai diet bisa cek artikel sebelumnya ya healthizen!
jadiiiii, tunggu apalagi healthizen?? yuk semangat meraih berat badan ideal! salam sehat Healthizen!