Duhh lagi PMS nih, mau makan semua yang enak. Loh, kok bisa? padahal makan sehari-hari tidak sebanyak ketika menstruasi. Yuk simak penjelasan di bawah ini Healthizen!
PMS (Pre Menstrual Syndrome) yang biasa disebut itu ternyata adalah masa sebelum menstruasi loh, jadi bukan sebutan ketika sedang menstruasi ya Healthizen! Jadi, dalam menstruasi terdapat tiga fase, yaitu fase folikuler, fase luteal, dan fase ovulasi.
Pada fase folikuler, terjadi pematangan sel telur yang akan dilepaskan pada fase luteal. Fase luteal yakni sesaat sebelum menstruasi berlangsung. Pada fase ini hormon estrogen mendadak turun dan mengurangi jumlah hormon serotonin di otak sehingga ketika PMS merasa tidak mood, dan kadang Healthizen mengalami stres.
Lalu apa hubungannya dengan keinginan makan yang banyak? Ketika menstruasi hormon serotonin di otak berkurang sehingga meningkatkan nafsu makan. Hormon Serotonin berfungsi memberikan respon berupa kemampuan daya ingat, perubahan pola makan dan tidur, serta menjaga kesehatan usus dengan menstimulasi flora usus. Selain itu, suhu tubuh pun meningkat, sehingga kebutuhan asupan makan bertambah yang mengakibatkan rasa ingin makan sangat meningkat.
Untuk meningkatkan hormon serotonin di otak, makanan yang dikonsumsi harus mengandung asam amino triptofan untuk memperbaiki mood ketika estrogen turun. Sumber makanan tersebut antara lain pisang, susu, dan coklat 90% murni misalnya Lean Chocolate, dan H2 chocolate.
Memasuki waktu dua minggu setelah menstruasi selesai, wanita mengalami fase ovulasi. Pada fase ini adalah masa subur wanita untuk pembuahan, dan hormon estrogen pun meningkat. Ketika hormon estrogen meningkat maka hormon serotonin meningkat. Nah pada masa ovulasi inilah kondisi wanita setelah menstruasi menjadi lebih segar, ceria, dan mood pun meningkat.
Nah, sudah ketemu kan Healthizen jawabannya kenapa kalau lagi menstruasi ingin makan semua yang ada di depan mata. Tapiii, jangan sampai salah makan ya Healthizen! Niatnya ingin memperbaiki mood, tapi malah jadi gendut. Hihihihi