Usia yang Tepat untuk Latihan Beban (Weight Trainning) (DR. Kardjono, M.Sc)

Tahukah Healthizen bahwa anak-anak tidak diperkenankan untuk latihan beban (weight training) ?? Hal ini bertujuan agar pertumbuhannya tidak terganggu dan terhindar dari cedera otot dan sendi.  Permulaan latihan beban sebaiknya pada usia 16 tahun, karena pada masa ini sangat baik untuk mengembangkan kemampuan daya tahan otot. Pada masa ini penekanan angkatan adalah pada otot secara menyeluruh dengan pola yang sistematis, untuk mengembangkan kapasitas organ-organ tubuh penting lainnya.  Pada usia 18 tahun ke atas cocok untuk memberikan latihan kekuatan otot dan unsur-unsur kondisi fisik lainnya secara bertahap. Latihan beban mulai diperkenalkan secara sistematis dengan penekanan pada jaringan otot secara keseluruhan sampai dengan latihan-latihan yang lebih berat.   

Beberapa bentuk latihan beban yang mudah untuk dilakukan adalah Press (mendorong beban ke atas untuk memperkuat otot-otot bahu), Sit up (tidur bangun untuk memperkuat otot-otot perut), Squat (jongkok berdiri untuk memperkuat otot-otot tungkai), Rowing (mendayung untuk memperkuat otot-otot punggung), Back up (kebalikan dari sit up untuk memperkuat otot-otot pinggang belakang), Pull down (menarik beban ke bawah untuk memperkuat otot-otot sayap).

Olahraga yang baik dan benar harus dapat mengembangkan seluruh komponen fisik yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari, diantaranya daya tahan, kekuatan, kelenturan, keseimbangan

Daya tahan, erat kaitannya dengan kemampuan kerja jantung, pernafasan, dan peredaran darah.  Mereka yang memiliki daya tahan yang tinggi, tidak mudah mengalami kelelahan yang diakibatkan oleh pekerjaan fisik sehari-hari. Umumnya mereka yang memiliki daya tahan yang baik, memiliki kapasitas jantung yang lebih besar dan bekerja secara efisien.  Kualitas jantung yang baik berdenyut nadi lebih rendah ketika beristirahat (normalnya 60-80 kali/menit) dan tidak cepat meningkat ketika dibebani kerja yang berat.  

Mereka yang memiliki daya tahan yang baik ditunjang pula dengan kemampuan paru-paru untuk menghirup oksigen dan saluran peredaran darah yang lebih lentur dan lebih bersih, sehingga suplai makanan dan oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran energy lebih cepat dan lebih lancar. Daya tahan jantung, pernapasan, dan peredaran darah, dapat dilatih dengan olahraga yang sifatnya memakan waktu relatif lama, jarak tempuh yang lebih jauh dengan intensitas moderat (70-80% dari denyut nadi maksimal-usia).  Bentuk olahraganya bisa jalan kaki, jogging, naik sepeda, berenang, mendayung, atau bergerak bebas sekehendak hati.    

Sedangkan kekuatan erat kaitannya dengan kemampuan otot-otot untuk melawan tahanan/beban. Memiliki otot-otot yang kuat/pegas dapat membentuk postur tubuh yang lebih baik dan lebih seimbang. Cara berlatihnya adalah dengan melawan atau mengangkat beban.  Beban yang ringan dan diangkat lebih banyak mengarah pada daya tahan otot, sedangkan beban yang lebih berat yang tentu saja akan diangkat lebih sedikit pengulangannya akan mengarah pada kekuatan dan pembesaran otot. 

Nah, sekarang sudah tau kan kapan bisa mulai latihan beban dan bagaimana bentuk olahraganya? Mudah untuk dilakukan kan Healthizen 

Leave a Comment

Your email address will not be published.