Kadar Gula Darah Dipengaruhi Faktor Genetik?

Hai Healthizen, sudah tau penyakit diabetes kan? atau yang biasa orang sebut dengan penyakit gula. Hal ini dikarenakan kadar gula darah yang tinggi merupakan salah satu tanda terjadinya diabetes mellitus. Namun apakah kadar gula darah dipengaruhi oleh faktor genetik atau turunan? Yuk kita simak penjelasan dibawah ini!

Kadar gula darah dalam tubuh tergantung pada seberapa banyak dan seberapa sering orang mengonsumsi bahan makanan yang mengandung karbohidrat. Karbohidrat yang dipecah menjadi glukosa akan merangsang pelepasan hormon insulin dari pankreas yang akan menangkap glukosa tersebut dan disalurkan ke dalam sel-sel untuk dijadikan energi.

Pada penderita diabetes melitus tipe satu, pankreas kehilangan kekuatan untuk memproduksi insulin yang cukup, sehingga kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe satu selalu tinggi bahkan sejak masa kanak-kanak. Pankreas kehilangan kemampuannya untuk memproduksi insulin karena ada peristiwa autoimun pada pankreas yang menyerang sel beta pankreas yang memproduksi insulin. 

Nah sedangkan pada penderita diabetes melitus tipe dua, kadar gula darah tinggi karena terjadinya resistensi insulin yang terjadi karena obesitas, gaya hidup, dan stres. Seringnya konsumsi makanan manis dan mengandung tinggi kalori menyebabkan peningkatan berat badan dan menyebabkan terjadinya resistensi insulin sehingga kadar gula darah pun meningkat.  

Beberapa artikel menyebutkan bila salah satu dari keluarga menderita diabetes, maka akan mudah bagi anggota keluarga lainnya terkena diabetes tipe dua. Ini yang mengharuskan kita untuk berhati-hati, dan menjaga pola makan tetap seimbang. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada penelitian pasti yang menyebutkan DM tipe dua merupakan penyakit genetik.

Jadi healthizen, bukan kadar gulanya yang bersifat turun-temurun, tapi kondisi kelainan pankreasnya. Mulai sekarang, kalau gula darah tinggi jangan langsung menyalahkan kakek dan nenek ya, coba periksa dahulu gaya hidup kita, apakah sering konsumsi makanan manis tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik? Yuk sama-sama koreksi diri untuk hidup yang lebih baik!

Leave a Comment

Your email address will not be published.