Hai Healthizen, dalam memenuhi kebutuhan sehari tidak hanya konsumsi zat gizi makro loh, zat gizi mikro juga seperti vitamin juga diperlukan bagi tubuh kita. Salah satunya adalah Vitamin D. Seberapa penting peran vitamin D bagi tubuh? Yuk simak penjelasannya!
Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin larut lemak (bersama dengan vitamin A, E, K) yang berfungsi sebagai vitamin dan hormon. Vitamin D dibutuhkan untuk dapat bekerjasama dengan kalsium dan fosfor di dalam tubuh kita. Vitamin D sangat penting untuk pertumbuhan, dan terutama sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi. Vitamin D juga mencegah terjadinya kanker payudara dan kanker usus besar, osteoartritis, osteoporosis, hipokalsemia, meningkatkan sistem imun tubuh serta dibutuhkan untuk fungsi tiroid dan pembekuan darah normal.
Berjemur selama 15 menit di bawah sinar matahari sekitar pukul 09.00 hingga pukul 11.00 dengan bagian wajah dan tangan terkena sinar matahari saja sebanyak tiga kali seminggu merupakan cara efektif untuk memastikan kecukupan kadar vitamin D. Namun, dari hasil penelitian menemukan ada orang-orang yang tidak dapat memproduksi vitamin D yang cukup walaupun sudah dengan berjemur, dikarenakan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungan.
Defisiensi (kekurangan) vitamin D dapat menyebabkan terjadinya riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada dewasa. Jika defisiensi belum terlalu berat, defisiensi vitamin D dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan, sensasi terbakar pada mulut dan tenggorokan, diare, insomnia, masalah penglihatan, dan penurunan berat badan. Hasil penelitian yang dilaporkan oleh The New England Journal of Medicine, defisiensi vitamin D ternyata dialami oleh lebih banyak orang, terutama mereka yang berusia lanjut.
Vitamin D yang kita peroleh dari makanan atau suplementasi masih belum dalam bentuk aktif. Aktivasi vitamin D ini dilakukan oleh hati dan kemudian oleh ginjal, sebelum vitamin D menjadi bentuk aktif. Karena inilah, pasien dengan gangguan / menderita penyakit pada hati atau ginjal lebih berisiko untuk menderita osteoporosis.
Nah sumber vitamin D adalah minyak ikan, ikan laut yang berlemak, produk olahan susu, dan telur merupakan bahan makanan sumber vitamin D. Vitamin D juga terdapat dalam bahan makanan lain seperti mentega, minyak ikan kod, kuning telur, ikan halibut, hati, susu, oatmeal, salmon, ikan sardine, ubi, tuna, dan minyak nabati. Vitamin D juga dibentuk dalam tubuh setelah kulit mendapatkan sinar ultraviolet matahari.
Suplementasi vitamin D harus diberikan sesuai dengan kebutuhan setiap orang. Dosis harian yang disarankan adalah 400 IU (international unit), dengan nilai normal kadar vitamin D-25 (OH) adalah 30-100 nmol/L. Jika dicurigai mengalami defisiensi, sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar vitamin D darah. Eitss dosis suplementasi disesuaikan dengan kebutuhan/defisiensi berdasarkan rekomendasi dokter ya Healthizen!