Kupas Tuntas MSG (Monosodium Glutamat)

Hai Healthizen! Semakin banyak jenis makanan zaman sekarang yang gurih dan bisa meningkatkan selera makan, sampai yang mengonsumsinya dicap dengan “generasi micin” karena makanan yang dikonsumsi banyak mengandung MSG. Sebenarnya bagaimana sih ketepatan konsumsi MSG untuk tubuh kita? Yuk baca penjelasannya Healthizen!

Pada hakikatnya, MSG itu berbeda dengan garam. Struktur MSG yang merupakan Monosodium Glutamate, dan garam yang merupakan Natrium Klorida. MSG ini didapat dari kemasan atau buatan. Nah, Glutamat juga bisa didapatkan secara alami loh, contohnya dari tomat, jamur, keju, dan bawang putih. Sumber glutamate tersebut harus diolah dahulu agar rasa gurih atau umaminya keluar, sedangkan pada garam hanya menciptakan rasa asin. 

Menurut FDA (Food and Drug Administration), konsumsi MSG tidak ada takaran tertentu karena belum ada penelitian dalam jangka panjang. Eitss tidak ada penelitian juga yang membuktikan kalau MSG dapat menimbulkan efek samping atau rasa sakit loh Healthizen. Konsumsi MSG sebanyak 57-150 mg sebanding dengan konsumsi 24 mg garam. Jadi, selama tidak berlebihan konsumsi keduanya tetap aman ya! 

Terdapat beberapa kondisi yang butuh penambahan MSG pada asupannya untuk menambah nafsu makan dan jumlah asupan makan. Seperti geriatri pada lansia, dan kanker heksia. Eitss tapi hati-hati ya Healthizen, dalam kondisi sehat jika makanan terlalu umami dan lezat, asupan makan akan berlebih dan mengakibatkan obesitas.

Nah, pernyataan bahwa MSG bisa membuat seseorang jadi bodoh, atau jadi mengalami efek samping itu belum ada penelitiannya ya Healthizen. Jadi, tetap konsumsi sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.

Leave a Comment

Your email address will not be published.