Hai Healthizen! Pasti Healthizen gak asing dengan istilah gelatin. Gelatin ini biasa digunakan pada produk seperti agar-agar, jelly, permen, dan masih banyak lagi. Nah kali ini akan kupas tuntas mengenai mitos fakta mengenai gelatin. Yuk dibaca sampai selesai ya Healthizen!
Pada umumnya gelatin biasanya didapatkan dari jaringan bawah kulit pada hewan misalnya babi atau sapi. Selain itu, gelatin juga bisa didapat dari tulang. Kalau Healthizen memasak sayur sop dan setelah dingin kuahnya aka mengental, itu karena ada gelatinnya. Eitss tau gak sih Healthizen, 98% kandungan pada gelatin adalah protein loh!
Nah, ada beberapa mitos mengenai gelatin nih, yuk kita cari faktanya.
- Gelatin bisa mengobati osteoarthritis?
Eitss harus dicari tau terlebih dahulu penyebab pastinya ya Healthizen, lalu diperbaiki. Salah satu penyebabnya adalah kegemukan yang menyebabkan sendi terasa sakit. Hal pertama yang harus diperbaiki adalah dari pola makannya terlebih dahulu. Gelatin akan dicerna dalam tubuh dan diubah dahulu menjadi asam amino yang nantinya bisa digunakan oleh tubuh. Jadi, tidak bisa langsung menyembuhkan rasa sakit pada sendi.Kalau hanya konsumsi gelatin dan tidak memperbaiki penyebabnya, tentu saja rasa sakit pada sendi tidak akan berkurang.
- Gelatin dapat mencegah diabetes?
Protein memang dapat mencegah diabetes kalau konsumsinya sesuai. Eitss tapi bukan gelatin secara langsung yang dapat menurunkan kadar gula darah loh Healthizen.
Untuk terbukti apakah gelatin bisa mencegah atau mengobati suatu penyakit belum bisa dipastikan ya Healthizen, dan masih butuh penelitian lebih lanjut.
- Gelatin dapat menyeimbangkan hormon?
Gelatin tidak bisa secara langsung menyeimbangkan hormon, Healthizen harus berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter untuk masalah keseimbangan hormon yang dialami.
Nah Healthizen, walaupun gelatin ini 98% protein, tapi tidak bisa menggantikan sumber protein dalam gizi seimbang ya. Jadi harus tetap konsumsi sesuai kebutuhan.