Healtizen pasti pernah dong jajan snack kemasan? Nah Healtizen tau gak sih kalau di setiap kemasan snack dan makanan umumnya tercantum label informasi nilai gizi atau nutrition factnya? Kalau belum tau, buruan dicek ya!
Nah siapa nih yang saat pengecekan informasi nilai gizi masih bingung dan sering terkecoh? Nah biar gak salah lagi, kali ini senisehat akan membagikan cara membaca label informasi nilai gizi agar bisa menjadi bahan pertimbangan healthizen dalam membeli suatu produk makanan.
1.Jumlah sajian per kemasan (Serving Size)
Dalam suatu kemasan makanan pasti terdapat label makanan yang mencantumkan jumlah sajian perkemasan (serving size) maksud dari serving size ini adalah jumlah porsi atau takaran saji per kemasan. Misalnya satu kemasan snack memiliki 3 sajian per kemasan maka snack tersebut dapat dibagi menjadi 3 sajian atau dapat dikonsumsi sebanyak untuk tiga kali konsumsi.
Nah perlu diketahui, kalau label informasi nilai gizi merepresentasikan kandungan nutrisi untuk satu sajian, bukan satu kemasan. Jadi jika Healthizen menghabiskan satu kemasan dengan keterangan 3 sajian per kemasan, maka jumlah zat gizi yang diperoleh adalah tiga kali lipat dari yang tertulis dalam informasi nilai gizi.
2. Energi total per kemasan
Angka energi total menunjukan seberapa banyak kalori yang akan didapat dari setiap sajian(serving). Penulisan energi umumnya disertai dengan energi dari lemak yang dihitung tersendiri, karena tidak termasuk energi total. Misal, pada kemasan coklat terdapat energi total 120kkal per sajian. Jadi, jika healthizen konsumsi 2 sajian coklat , maka energi total yang didapatkan adalah dua kali lipat yaitu 240kkal.
Kalori harian biasanya merujuk angka kebutuhan kalori per hari atau sebesar 2000 kalori. FDA mengelompokan kadar kalori dalam kemasan sebagai berikut:
- Rendah, jika kadar kalori mendekati atau sekitar 40
- Sedang, jika kadar kalori mendekati atau sekitar 100
- Tinggi, jika kadar kalori mendekati atau sekitar 400
3. Angka Kecukupan Gizi (AKG)
AKG atau angka kecukupan gizi merunjuk pada kebutuhan energi harian yaitu 2000 kalori. Di dalam AKG tersebut memberikan informasi jumlah nutrisi yang terpenuhi dari makanan tersebut terhadap kebutuhan sehari. Kebutuhan nutrisi sehari akan terpenuhi jika % AKG tersebut mencapai 100%. Contoh misalkan %AKG menunjukkan 10% maka kebutuhan nutrisi tersebut sudah terpenuhi 10% jika dikonsumsi sesuai dengan takaran saji
4. Kandungan nutrisi yang harus dibatasi
Di dalam suatu produk makanan terdapat kandungan nutrisi yang harus dibatasi karena jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, kanker dan hipertensi. Nah kandungan kandungan yang harus dibatasi seperti :
Lemak Jenuh
Tipe lemak ini akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Untuk orang dewasa, sebaiknya batasi konsumsi lemak jenuh kurang dari 20 gr/hari.
Lemak Trans
Sama seperti lemak jenuh, lemak trans juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit jantung dan tidak memiliki %AKG. Maka batasi juga konsumsinya kurang dari 20 gr/hari.
Namun terkadang, meski tertera 0 gr lemak trans dalam kemasan, masih terkandung lemak trans dalam jumlah kurang dari 0,5 gr/porsi. Lemak trans ini dapat ditemui pada margarin, makanan yang digoreng, kue, dan berbagai camilan.
Kolesterol
Untuk kolesterol, sebaiknya batasi konsumsinya kurang dari 300 mg/hari. Jika Anda memiliki penyakit jantung, batasi kurang dari 200 mg/hari.
Gula
Selain hal-hal tersebut, pastikan Anda juga membatasi konsumsi gula tambahan/pemanis (tertera sebagai ‘Gula’) di bawah 10% AKG.
Nah healtizen, sekarang sudah tau kan gimana cara baca label informasi nilai gizi pada makanan kemasan? Jadi, yuk mulai cek label informasi nilai gizi setiap makanan kemasan yang dikonsumsi agar kebutuhan gizi harian healthizen bisa terpenuhi dan tidak berlebihan atau kekurangan~