Tips Menghadapi Pelecehan Seksual (Sabrina Maidah, M.Psi,Psikolog)

Pengertian dan Bentuk Pelecehan Seksual 

Farley (1978) mendefinisikan pelecehan seksual sebagai rayuan seksual yang tidak dikehendaki penerimanya, di mana rayuan tersebut muncul dalam beragam bentuk baik yang halus, kasar, terbuka, fisik maupun verbal dan bersifat searah.

Pelecehan seksual dalam bentuk godaan fisik di antaranya adalah tatapan yang sugestif terhadap bagian-bagian tubuh (menatap payudara, pinggul atau bagian tubuh yang lain), lirikan yang menggoda, mengejap-ngejapkan mata dan rabaan. Sedangkan dalam bentuk verbal yaitu mengomentari bentuk tubuh, catcalling, mengajak untuk melakukan kegiatan seksual

Faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap situasi yang dinilai sebagai pelecehan seksual yaitu: perilaku yang terlibat (rayuan, melirik dan melihat secara terus terusan) , hubungan di antara dua orang yang terlibat (bila korban sudah berusaha untuk menghindar dari pelaku pelecehan) , usia (Hasil riset menunjukkan bahwa perempuan muda dan belum/tidak menikah secara khusus mudah terserang pelecehan seksual), jenis kelamin (perempuan lebih banyak menjadi korban terutama di tempat kerja) dan jenis pekerjaan.

Hal yang harus dilakukan ketika mengalami pelecehan seksual

  • Berani berbicara terus terang dan mencari keadilan
  • Bangun keyakinan bahwa pelakulah yang bersalah dan kamu tidak bersalah
  • Kumpulkan seluruh benda-benda ataupun jejak digital yang bisa dijadikan barang bukti.
  • Cerita kepada orang yang dipercayai
  • Lapor ke pihak yang berwenang
  • Cek atau lakukan pemeriksaaan secara medis dan psikis (Kunjungi tenaga profesional seperti dokter dan psikolog)

Berikut ciri dari pelaku pelecehan seksual

  • Memiliki ciri kepribadian narsistik, dimana ia kurang mampu memahami apa yang dirasakan oleh orang lain dan cenderung mengedepankan dirinya sendiri sebagai tokoh utama. Contoh, pelaku melakukan catcalling dan ketika korban risih, pelaku akan berujar kalau ini adalah hal yang wajar diterima karena korban memiliki fisik yang rupawan
  • Manipulatif dan melakukan pembenaran atas perilaku mereka (mewajarkan)
  • Cenderung misoginis (memandang rendah dan mendiskriminasi wanita) serta menganggap perempuan sebagai objek bukan relasi individu

Dampak psikologis karena pelecehan seksual

Dampak pelecehan seksual terhadap psikis korbannya mampu membuat korban  mengalami trauma batin usai tragedi memilukan. Nah, berikut ini beberapa dampak pada psikis yang umumnya terjadi:

  • Mudah marah.
  • Merasa selalu tidak aman.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Mimpi buruk dan Ketakutan.
  • Rasa malu yang besar.
  • Frustasi : Menyalahkan atau mengisolasi diri sendiri.
  • Stres hingga Depresi.

Bagaimana mengatasi trauma karena pelecehan seksual?

Caranya dengan mencari dukungan sosial dan tenaga profesional, dimana ia akan diberikan atau mengikuti sesi konseling, psikoterapi, mencari alternatif lain atas luka batin yang dirasakan /atas perilaku traumatis agar membangun suatu pemikiran yang positif sehingga dapat kembali pulih.

Leave a Comment

Your email address will not be published.