Psikopat dari sisi psikologi
Dalam kbbi sendiri psikopat adalah orang yang karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yang menyimpang sehingga mengalami kesulitan dalam pergaulan. Kelainan jiwa ada banyak macamnya. Namun jika titik beratnya adalah pelanggaran aturan hingga criminal, di psikologi ada gangguan Antisocial Personality Disorder. Gangguan ini termasuk dalam gangguan kepribadian, dimana gangguan dengan pola pengabaian aturan dan pelanggaran hak-hak orang lain.
Ciri-ciri Antisocial Personality Disorder
Gangguan ini bisa terjadi sejak usia 15 tahun, dengan min. 3 ciri di bawah ini:
– kegagalan menyesuaikan diri dengan norma sosial berkaitan dengan aturan formal. Ciri-cirinya bisa jadi beberapa kali ditahan kepolisian.
– melakukan kecurangan, mulai dari berbohong, menipu untuk kepentingan pribadinya, menggunakan nama samara, dll.
-perilaku impulsive (bertindak tanpa berpikir panjang) atau gagal untuk melakukan perencanaan ke depan
– merespon lingkungan dengan tindakan agresif, misalnya perkelahian dan pelecehan.
– ceroboh sehingga membahayakan diri sendiri atau orang lain
– secara konsisten tidak bertanggung jawab, misalnya tidak bertanggung jawab di kantor saat bekerja, tidak melakukan kewajiban pembayaran dll.
– tidak ada penyesalan, misalnya mencari pembenaran soal menyakiti orang lain
Namun ini hanya untuk individu min. 18 tahun dengan bukti bahwa sebelum 15 tahun ada ciri-ciri conduct disorder – bukan tiba-tiba muncul sudah ada ciri-ciri sebelumnya.
Penyebab seseorang mengalami Antisocial Personality Disorder
Ada banyak faktor tentunya hingga ada gangguan tersebut mulai dari biologis -genetik ataupun faktor lingkungan, seperti trauma, lingkungan dengan tindakan kekerasan. Namun dari beberapa sumber, penyebab pastinya belum diketahui
Apakah bisa disembuhkan?
Bisa, namun tidaklah mudah, perlu terapi yang dilakukan baik dari psikoterapi maupun dengan obat-obatan. Sebaiknya justru saat anak / remaja, menunjukkan kenakalan yang tidak biasa, seperti membahayakan orang lain / diri sendiri / hewan tidak hanya 1x, namun berulang. Anak dan remaja tentu perlu diberikan edukasi, namun saat perilakunya sudah berulang dan membahayakan perlu penanganan professional seperti psikolog untuk pemeriksaan lebih lanjut.