Benarkah Jatuh Cinta Bikin Kurus?

Jatuh cinta dikenal sebagai momen paling menyenangkan bagi sebuah pasangan. Bukan hanya baik untuk kesehatan mental, jatuh cinta juga ternyata memberikan efek baik bagi tubuh. Banyak orang yang berpendapat bahwa jatuh cinta bikin kurus. Benarkah hal tersebut? Yuk simak penjelasan lengkapnya sebagai berikut!

Penelitian Tentang Jatuh Cinta

Ternyata pendapat bahwa jatuh cinta bisa menurunkan berat badan bukan hanya isapan jempol saja. Desas desus ini didukung oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan di Endocrine Society. Di dalam riset ini dituliskan bahwa hormone cinta yaitu oksitosin dapat menurunkan berat badan seseorang. Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti di pertemuan ENDO 2019.

Tema utama dari pertemuan tersebut adalah membahas tentang bagaimana oksitosin memproses makanan berkalori tinggi pada orang yang obesitas. Bagi anda yang belum tahu, oksitosin merupakan sebuah hormon yang dilepaskan oleh hipofisis posterior, dan diproduksi hipotalamus. Tubuh manusia akan mengeluarkan oksitosin saat merasa bahagia.

Jika ditelusuri leih dalam, ternyata oksitosin memiliki banyak peran. Beberapa diantaranya adalah berkaitan dengan persalinan dan menyusui. Sehingga kurang tepat jika anda berpendapat bahwa oksitosin adalah hormon yang hanya membuat jatuh cinta bikin kurus. Dalam kondisi persalinan, hormone oksitosin dilepaskan dalam aliran darah sebagai respon peregangan serviks dan uterus. 

Oksitosin Mempengaruhi Pola Makan

Disamping hal hal yang telah disebutkan tadi, oksitosin juga mempengaruhi pola makan seseorang. Tidak heran jika kemudian, mereka dikenal sebagai salah satu hormone yang bisa membuat tubuh menjadi lebih kurus. Dalam prosesnya, hormone ini dapat melemahkan sinyal otak terhadap rangsangan yang berhubungan dengan rasa ingin makan dan metabolisme tubuh.

Dr Liya, seorang ahli Endokrinologi pediatric Massachusetts yang saat itu adalah pemimpin peneliti menetapkan bahwa oksitosin bisa menjadi bentuk pengobatan pada pasien makan berlebih dan obesitas. Riset tersebut diadakan pada 10 pria muda dengan berat badan sehat yang kemudian disemprot dengan oksitosin. setelah satu jam, dilakukan pemindaian fMRI pada subject.

Oksitosin Terbukti Mengurangi Motivasi Makan

Hasil pemindaian dengan fMRI menegaskan bahwa Jatuh Cinta Bikin Kurus. Langkah tersebut dilakukan untuk mengukur perubahan aliran darah yang ada di otak. Data telah membuktikan bahwa mengkonsumsi oksitosin dapat melemahkan konektivitas antara VTA atau ventral tegmental area dan otak yang berkaitan dengan motivasi makan. 

Orang yang menjalani tes tersebut juga dalam kondisi yang baik dan tidak mengalami efek samping apapun dari perawatan menggunakan oksitosin. berdasarkan hasil ini, terbukti sudah jika ternyata jatuh cinta bisa membuat tubuh seseorang lebih kurus dibandingkan dengan sebelumnya. Apalagi jika pasangan tersebut sudah dalam tahapan yang serius.

Butterflies Moment

Selain masalah oksitosin, penyebab mengapa berat badan bisa turun saat jatuh cinta adalah adalah butterflies moment. Di saat itu, tubuh akan kehilangan nafsu makan dan menjadi lebih cepat kenyang dibandingkan dengan sebelumnya. Ada kalanya berbicara dengan pasangan selama berjam jam membuat anda tidak merasa lapar sama sekali. 

Kondis kondisi semacam itulah yang membuat pernyataan bahwa jatuh cinta bikin kurus benar benar valid. Hormon esterogan dan testosterone juga menjaid lebih meningkat sehingga membuat nafsu seksual semakin tinggi. Zat kimia bernama monoamina yang membuat denyut jantung meningkat sehingga membuat seseorang susah tidur. 

Tidak heran jika berat badan ikut berkurang karena istirahat yang kurang. Meskipun hasil penelitian menyatakan bahwa jatuh cinta cukup ampuh turunkan berat badan, namun kontrol untuk makan atau tidak tetap ada pada diri sendiri. Percuma saja jika anda dan pasangan malah lebih sering jajan karena ujung ujungnya akan membuat tubuh semakin gemuk.

Leave a Comment

Your email address will not be published.