Metkayina , Suku Bajo nya Pandora di Avatar: The Way of Water

Hayo siapa aja nih Healthizen yang udah Avatar date? hihihi. Seru banget yaaa..

Avatar: The Way of Water ini merupakan lanjutan film Avatar tahun 2009 yang digarap oleh James Cameron. Nah, ada yang menarik nih Healthizen, dalam salah satu interview yang dilakukan James Cameron bersama National Geographic Minggu (18/12/2022), dikatakan bahwa Cameron telah melakukan banyak riset budaya suku-suku yang hidup berdampingan dengan laut.

Nah salah satu suku yang menjadi Inspirasi Cameron menciptakan Suku Metkayina adalah suku Bajau atau Bajo atau Sama yang tinggal di rumah panggung.

“Ada orang (Sama-Bajau) Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu,” katanya.

 

Kira-kira selain latar tempat ada kesamaan lain gasih antara Suku Bajo dengan Metkayina? Ternyata ada loh Healthizen!

 

Dalam film Avatar: The Way of Water, diceritakan bahwa Metkayina merupakan suku yang tinggal berdampingan dengan laut dan sangat pandai berenang. Mengenai Suku Bajo sendiri, Suku ini dikenal dengan orang-orang andal dalam mengeksplorasi lautan. Mereka pandai berenang bahkan menyelam tanpa alat bantu. Orang Bajo bahkan disebut-sebut dapat tahan menyelam sampai 13 menit di kedalaman 60 meter. Woah, keren banget kan?

Kalo Healthizen sendiri gimana? Bisa tahan napas berapa lama nih di dalam air? hehehe

Tapi tenang! Minses Punya Tips & Tricknya nih biar kalian jago renang dan tahan napas lama di dalem air! Simak yaaa…

  1. Latih pernapasan dalam.Sebelum menahan napas, tarik napas dan hembuskan perlahan dari dalam diafragma kamu. Dengan melakukan hal ini, kamu mengeluarkan udara berkualitas buruk dari paru-paru muTarik napas selama lima detik, tahan selama satu detik, hembuskan selama sepuluh detik. Lakukan ini selama dua menit, dan pastikan saat kamu menghembuskan napas, kamu membuang seluruh udara dari paru-paru mu. Pernapasan dalam membuat tubuhmu menyimpan oksigen lebih di dalam sel darah merah. Hal ini akan membantu ksmu dalam menahan napas karena tubuhmu dapat menggunakan oksigen yang disimpan untuk terus bekerja, meskipun kamu tidak bernapas.2.Bersihkan CO2 dari paru-paru mu.

    Ketika menahan napas, tekanan yang kamu rasakan di paru-paru mu bukanlah hasil dari keinginan untuk bernapas, melainkan hasil dari meningkatnya CO2 yang ingin dikeluarkan. Peningkatkan CO2 ini dapat menyakitkan seiring waktu. Untuk meminimalkan rasa sakitnya, Kamu perlu membersihkan sisa-sisa CO2 dari paru-paru mu sebelum menahan napas. Dengan cara :

    – Hembuskan napas sekuat-kuatnya, buang sebanyak mungkin udara dari paru-paru mu. Kembungkan pipi mu ketika melakukan ini, dan bayangkan kamu sedang meniup perahu layar mainan untuk bergerak.

    – Ketika kamu telah menghembuskan seluruhnya, tarik napas secepatnya dan ulangi. Cobalah untuk tidak bergerak sedikitpun saat melakukan ini untuk menghindari menggunakan oksigen cadangan yang tersimpan dari langkah sebelumnya.

    3. Tarik napas dan tahan selama satu menit tiga puluh detik.

    Ini adalah pemanasan untuk tubuh mu menyesuaikan dengan keadaan tanpa udara. Gunakan timer untuk menghitung mundur 90 detik, dan jangan menahan napas kamu lebih lama dari itu terlebih dahulu.

    – Saat kamu menarik napas, jangan menghirup terlalu berlebihan; hal ini akan membuat tegangan di dalam tubuh kamu dan menyebabkan kamu menghabiskan energi lebih banyak. Sebaiknya, isi paru-paru mu hingga sekitar 80-85% sehingga tubuh mu masih memiliki ruangan untuk rileks.

    – Ketika waktu 90 detik telah usai, hembuskan napas untuk membuang udara bekas dari paru-paru kamu, kemudian bernapaslah tiga kali, tarik dan hembuskan secara menyeluruh. Hal ini dikenal dengan semi-pembersihan.

    4. Ulangi langkah pernapasan dalam dan pembersihan, kemudian tahan napas Anda selama dua menit tiga puluh detik.
    Ketika latihan 90 detik telah selesai, ulangi pernapasan dalam dan pembersihan CO2 masing-masing selama satu menit tiga puluh detik.
    – Ketika kamu telah melakukan hal diatas, bernapaslah dan tahan selama dua menit tiga puluh detik, hitung waktunya dengan stopwatch. Jangan menahan napasmu lebih dari ini.

    – Ketika waktunya usai, hembuskan napasmu dan lakukan tiga semi-pembersihan. Kemudian lakukan dua menit pernapasan dalam dan satu setengah menit pembersihan CO2. Kini kamu siap untuk menahan napas kamu selama mungkin.

    5. Bilas wajah Anda dengan air dingin.
    Pada titik ini, bilas wajah kamu dengan air dingin sebelum mulai menahan napas kamu. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini menyebabkan bradycardia, atau perlambatan detak jantung, yang merupakan fase pertama dari refleks menyelam mamalia
    – Kamu tidak harus merendam kepalamu seluruhnya. Cukup bilaskan air dingin pada wajah mu sebelum menahan napas, atau usap dengan handuk dingin.

    – Jangan gunakan es batu; penelitian yang sama menunjukkan suhu terlalu dingin dapat menyebabkan timbulnya refleks yang lain. Pastikan saja airnya berada pada temperatur kira-kira 21°C dan tubuh kamu berada dalam posisi rileks.

    6. Tarik napas dan tahan selama mungkin.
    Duduklah dengan nyaman dan tarik napas dalam, isi paru-paru kamu hingga 80-85%. Tahan napas selama mungkin, cobalah tetap diam untuk menghindari terbuangnya energi dan cadangan oksigen. Lebih baik untuk meminta bantuan seseorang mencatat waktu untuk kamu, karena waktu akan berjalan lebih cepat dan kamu dapat menahan napas lebih lama ketika fokus kamu tidak terpecah kepada stopwatch.
    7. Istirahatkan setiap otot didalam tubuhmu.

    Sangat penting untuk kamu rileks sepenuhnya dan melepaskan ketegangan dari tubuhmu ketika kamu menahan napas. Tutup mata dan fokus pada melepaskan ketegangan dari setiap bagian tubuh kamu, dimulai dari kaki, dan bergerak perlahan ke bagian tubuh atas, hingga menuju leher dan kepala. Hal ini dapat melambatkan detak jantung dan meningkatkan durasi kamu menahan napas.

    – Konsentrasi pada sesuatu yang membuatmu rileks. Ketika kamu tidak dapat berkonsentrasi lagi, alihkan perhatianmu dengan melakukan sesuatu menggunakan tangan kamu, seperti menghitung hingga 99.

    – Cobalah untuk tidak bergerak saat menahan napas. Ketika kamu bergerak, kamu membuang oksigen dan hal itu akan memotong durasi kamu menahan napas. Diamlah.

    8. Hembuskan Perlahan

    Ketika kamu tidak dapat menahan napas kamu lebih lama lagi, cobalah untuk tidak menghembuskan udara dari paru-paru mu dengan terburu-buru. Pertama, hembuskan sekitar 20%, kemudian tarik napas kembali sehingga oksigen dapat menuju ke area kritis lebih cepat. Lalu kamu dapat menghembuskan dan menarik napas dengan normal kembali.

    9. Ulangi langkah-langkah ini 3-4 kali per sesi.

    Tidak dianjurkan untuk melakukan ini lebih dari 4 kali, karena dapat merusak paru-paru dan tubuhmu. Cobalah satu sesi di pagi hari dan satu sesi pada malam hari. Teruskan berlatih dan tanpa kamu sadari, kamu akan dapat menahan napas kamu selama beberapa menit.

    10. Optimalkan kapasitas paru-paru kamu dengan cara :

    – Jangan merokok

    – Miliki berat badan ideal

    – Seringlah berolahraga

    – Konsumsi makanan yang sehat

    – Hindari stress

    (PemburuOmbak.com)

     

    Gimana nih Healthizen? Udah siap jadi suku Metkayina?

Leave a Comment

Your email address will not be published.