Tidak sedikit orang yang merasa kesal berujung dengan balas dendam. Mungkin sebagian dari kita merasa bahwa membalaskan dendam dapat membuat perasaan menjadi lebih baik. Tapi apakah benar akan seperti itu? Simak fakta berikut~
Balas Dendam
Dendam sendiri yaitu berkeinginan keras untuk membalas biasanya dalam bentuk agresi yang disebabkan karena perilaku sebelumnya misalnya penghinaan. Tapi sebelum kamu membalaskan dendam, sebaiknya dipikirkan baik-baik dampaknya buat kamu dan orang tersebut. Faktanya,saat kita membalaskan dendam justru akan merugikan diri sendiri karena membuat kita ga tenang dan ga nyaman, meskipun awalnya terasa “lega”.
Lalu jika selalu ingin balas dendam, apa ada gangguan psikologis?
Untuk mengetahui adanya gangguan psikologis atau tidak, maka perlu diperiksakan lebih lanjut, apakah ada hubungannya dengan masa lalu, misalnya ada kebiasaan selalu membalas, atau pola pikir negatif terhadap orang lain. Namun jika sudah sangat mengganggu kamu sebaiknya konsultasikan ke psikolog.
Dampak balas dendam dari sisi psikologi
Balas dendam akan memberikan kelegaan pada awalnya, namun setelah itu akan memberikan ketidaknyamanan dan justru menimbulkan siklus pembalasan yang berkepanjangan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kevin Carlsmith dan rekannya.
Jadi lebih baik membalas dendam atau menahannya?
Nah hal ini tentu bukan hal yang mudah tetapi jika perasaan lega hanya diawal saja, lebih baik fokus ke diri sendiri dan belajar memaafkan ya Healthizen agar pikiran lebih tenang dan tidak ada balas dendam berkepanjangan.
Berikut tips atasi rasa dendam dalam diri
- Ambil waktu untuk ekspresikan emosi kamu, misalnya olahraga, berteriak, menulis, sharing, dll.
- Saat sudah tenang, fokus pada apa yang bisa dilakukan saat ini untuk diri kamu, menyayangi diri kamu sendiri dan fokus pada solusi saat ini yang bisa dilakukan.
- Bantu diri pada keadaan saat ini dan buat planning ke depannya untuk lebiih mengembangkan diri kamu