Seni dalam Kesehatan???

Tentu healthien sudah tidak asing lagi dengan kata “Seni” yang identik dengan sebuah karya seperti lukisan, foto, dsbnya. Namun apakah kesehatan memiliki sebuah seni? Lantas apa yang dimaksud dengan seni dalam kesehatan itu sendiri?

Seni dalam kesehatan merupakan cara bagaimana seseorang mengatur atau kelola kesehatannya. Kelola kesehatan sendiri memiliki tujuan untuk mencapai tubuh yang ideal.  Mempunyai badan ideal merupakan salah satu keinginan manusia di era modern ini. Bukan hanya dalam hal fasion, badan ideal juga mulai digunakan sebagai prasarat untuk pekerjaan tertentu. Badan yang ideal dapat di lihat serta nilai dari penampilan luarnya.

Namun pengertian tubuh sehat ideal dari segi kesehatan mencakup hal yang lebih luas, yang tidak cukup hanya penilaian secara lahiriah, tetapi memerlukan pemeriksaan medis meliputi pemeriksaan antropometri, fisiologi, biokimia dan patologi anatomi.

Seni dalam kesehatan tersebut tidak hanya terdiri dari 1 aspek saja, tetap terdiri dari 3 aspek, yakni:

Kelola Tubuh

Postur tubuh ideal dinilai dari pengukuran antropometri untuk menilai apakah komponen tubuh tersebut sesuai dengan standard normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat, yang disebut  Body Mass Index (BMI) sebagai berikut :

BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan

Contohnya saat perempuan mempunyai tinggi badan 161 cm dan berat badan 58 kg, maka dengan mengikuti rumus di atas didapat nilai BMI 22,37. Dilihat pada tabel, nilai BMI 22,37 masih berada di batas normal.

Kelola Asupan Kalori Masuk (Intake) dan kalori yang keluar (output)

Selain postur tubuh, kondisi badan ideal jua harus dilengkapi dengan keadaan tubuh fisik. Tubuh fisik yang baik didapat dengan zat gizi yang berasal dari apa yang kita konsumsi sehari – hari. Zat gizi yang di perlukan tubuh terdiri dari Hidrat-arang, protein, lemak, vitamin, mineral, air dan serat. Kebutuhan zat gizi sehari  tergantung dari umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan/aktivitas, suhu linggkungan dan  kondisi tertentu.

Hidrat-arang,  lemak dan protein merupakan komponen utama sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas, sedangkan protein dibutuhkan sebagai sumber zat pembangun yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh. Dan vitamin mineral sibutuhkan sebagai sumber zat pengatur yang diperlukan sebagai enzym, co-enzym atau hormon untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Kebutuhan energi untuk laki-laki dewasa berkisar antara 1.900 – 2.700 Kkal/hari, sedangkan pada wanita antara 1.700 – 2.100 Kkal./hari.

Bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari pada orang dewasa umur 20-59 tahun, nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong, lauk nabati 2 -4 potong, sayuran 1 ½ – 2 mangkok dan buah-buahan 2 -3 potong. Dengan catatan dalam keadaan berat badan ideal. 

Ketidak seimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi yang terkandung untuk keperluan metabolisme tubuh akan mengganggu fungsi metabolisme tersebut. Kekurangan zat gizi akan menyebabkan status gizi kurang atau gizi buruk. Sebaliknya kelebihan zat gizi akan menyebabkan status gizi lebih, yang ditandai dengan kegemukan atau obesitas. Hal itu akan membuat tidak idealnya tubuh.

Kelola Mental atau Stres

Selain pemeriksaan bidang medis diatas, bidang psikologi dan psikiatri juga dapat kita masukkan sebagai bagian dari badan yang ideal. Bagaimana perilaku seseorang dan juga hubungannya dengan masyarakat.

Leave a Comment

Your email address will not be published.